Kamis, 30 Juli 2009

Lotek

Beberapa waktu yang lalu si Mamad melakukan survey kecil2an mengenai kuliner di Bandung salah satunya Lotek. Timbul satu pertanyaan di benak si Mamad … “Kenapa Namanya Lotek?”
Si Mamad kemudian melakukan penelitian yang cukup mendalam dan berkonsultasi ke beberapa pakar yang kompeten di bidangnya, antara lain:
a.       Pak Maman Separman         : Pakar Bahasa Sunda. Pemuda Sunda asli yang berasal dari Blue Water City (Cibiru)
b.       Bu Henny Widayani             : Pakar masak memasak. Orangnya kalem dan gemar menabung.
c.       Pak Hadijan tjitawan            : Pakar Tanaman. Matanya awas sekali mengenali berbagai tanaman termasuk sayur mayur yang menjadi bahan lotek.
Dengan demikian diperoleh kesimpulan sbb:
Lotek terbuat dari sayur mayur antara lain toge, kacang panjang, kol, kangkung/bayem dan beberapa toping lainnya. Namun ditinjau dari segi bahasa sebetulnya Lotek bukan bahasa Sunda. Lalu kenapa namanya Lotek?
Cara membuat lotek sangat mudah, sayur mayur tadi direbus, kemudian diberi bumbu kacang dan diaduk. Di beberapa warung disajikan dengan kerupuk. Ditinjau dari pembuatannya lotek tidak memerlukan teknologi canggih bila dibandingkan dengan Brownies kukus dan kue Soes. Jadi Lotek adalah makanan dengan teknologi rendah. Teknologi rendah = Low technology. Low Technology terlalu panjang untuk disebutkan sehingga disingkat Low-Tech. Bila Low-Tech disebut secara berulang2 makan bunyi yang terdengar adalah Lotek. Demikian.
Mungkin temens lain ada yang tahu sumber lain mengenai penjelasan kenapa namanya Lotek. Silahkan disampaikan melalui blog ini.